Artinya sob tau gak kalau kita ngentot perawa pasti sedap dan nikmat
bangat bukan sob, gimana sob penaran gak dengan cerita dewasa ini yang
main sex dengan perawat mau tahu bagai mana cerita nya langsung saja
baca disini oke. – Suatu hari aku mengalami kecelakaan waktu pertama aku
mengendarai sepeda motor, saat itu aku masih berumur 16 tahun.
Sebenarnya kecelakaan itu tidak terlau berat, kakiku mengalami sedikit
retak, tapi karena aku sempat tidak sadar beberapa jam sampai aku tidak
menyadari tiba-tiba aku berada di rumah sakit.
– Pada waktu aku dirawat di rumah sakit, ada seorang perawat
dengan tubuhnya yang sungguh sangat mengoda. Pada suatu pagi perawat
yang seksi itu masuk ke ruang dimana aku dirawat, aku sangat terpesona
dengan buah pantat padat penuh berisi sehingga aku tak mampu lagi
menahan gejolak darah mudahku yang memanas, hingga tanpa sadar tangan
kananku menyambar buah pantat perawat yang pada waktu itu sedang
membenahi selimutku. Sungguh kepalang tangung, begitu tangan kananku
mendarat di permukakan pantat perawat itu aku terus meremas-remas dengan
nafsu yang membara, sehinga aku tak mempedulikan lagi sekeliling sampai
pada saat perawat itu mengingatkan aku dengan suara yang begitu lembut
bahkan sepertinya suara itu mencoba untuk mengoda dan mempermainkan
birahi yang sudah tak tertahankan lagi.
“Ssst.. jangan begitu dong, ini kan masih pagi”, ucapnya lembut, aku
semakin bernafsu apalagi saat posisi tubuh perawat itu sedang
membungkukkan dadanya yang memungkinkan aku memandangi buah dada yang
merekah serta mempesona sungguh mengemaskan, apalagi dua kancing bajunya
terlepas, atau ada kemungkinan sengaja di bukanya.
Setelah perawat itu merapikan selimut yang menutupi tubuhku, dia
meninggalkan kamar tampat aku terkapar dan tersiksa oleh nafsu yang
memuncak karena tak tersalurkan. Setelah beberapa menit nafsu itu
mereda, aku mulai sadar dan merasa malu dengan tingkah lakuku yang
sangat memalukan dan tentunya perawat itu sangat tersinggung terhadap
perlakuanku yang tidak senonoh terhadapnya.
Paginya aku berniat untuk meminta maaf kepada perawat yang seksi itu,
tapi ternyata perawat lain yang bertugas pada pagi itu. Dan ternyata ada
perubahan jadwal, aku semakin merasa berdosa karena mungkin disebabkan
tingkah laku kurang ajarku terhadap perawat seksi itu, sehingga dia
tidak nyaman lagi menunaikan tugasnya sebagai perawat.
Jam di dinding menunjukkan pukul sembilan malam, aku bosan melihat TV
dan kumatikan saja TV-nya, aku mulai memikirkan suster seksi yang begitu
mempesona dan sangat mengairahkan libidoku yang sangat mudah untuk di
pancing, tanpa kusadari alat vitalku semakin mengeras dan secara naluri
tanganku menyusup ke dalam pakaian yang menempel di badanku, yang
sebenarnya sangat longgar dan praktis hanya sekedar menempel saja karena
bentuknya seperti daster pendek dengan tali di sisi kanan kirinya. Dan
tanganku mulai meremas-remas pusaka kejantananku. Tiba-tiba ujung kepala
pusaka kejantananku serasa dibelai-belai dengan lembut oleh orang lain
dan, “Hmm… Bisa aku bantu membelai kepala kecilmu ini?”, suara itu
terdengar sangat lembut dan mengoda, dan ternyata suara lembut itu
keluar dari sepasang bibir yang merah merekah milik perawat seksi itu,
dan kedatangannya begitu tiba-tiba hingga tidak kusadari kehadirannya.
Sebelum aku mengeluarkan kata dari mulutku, perawat seksi itu
menempelkan telunjuknya ke bibirku, sehingga aku tidak mampu berbuat
apa-apa lagi selain tidur telentang serta memandangi gadis seksi
berseragam perawat itu dengan kaki yang masih di semen dan menggantung.
Perawat itu satu persatu membuka kancing bajunya, lalu di biarkannya
seragam itu merambat turun jatuh ke lantai. Buah dada yang mempesona itu
tampak samakin mempesona, apalagi setelah penutup dada yang terlihat
kecil di banding gumpalan daging mulus yang besar dan berisi, membuat
tubuhku semakin bergetar dengan nafsu yang tak mampu kukendalikan lagi.
“Kamu pasti selalu memikirkan aku atau paling tidak berfantasi tentang
tubuh ini. Sekarang kamu bisa melihatnya dengan jelas bahkan kamu bisa
memegang sekaligus merasakan tubuhku ini.” Gadis itu semakin mendekat,
hingga tanganku mampu membelai lembut kulit mulus itu.
Perawat tak berseragam itu mencium bibirku dan aku pun tak mau kalah
lalu berusaha melumat bibir dan mempermainkan lidahnya, setelah itu
kemudian dia naik ke atas tubuhku dengan posisi pantat di atas kepalaku
dan kepalanya di atas selangkanganku, dengan lembut dia menyingkap kain
yang menutup selangkanganku, karena aku tidak memakai celana dalam
sehingga dengan mudahnya perawat itu menelanjangi selangkanganku
kemudian dia mengenggam dan meremas-remas hingga pelirku mengeras lalu
dia lembutnya menjilati kepala pusakaku yang sudah membengkak itu.
“Ayo dong, mainin juga punyaku”, tegur perawat itu di sela-sela
kesibukannya. Tanpa pikir panjang lagi aku melepas celana mungil
berwarna pink itu lalu kusingkap rambut yang munutupi liang
kewanitaannya, kubelai-belai dengan lembut belahan bibir kewanitaan itu
dan aku mulai mempermainkannya dengan lidahku, terasa olehku aroma yang
nikmat.
“Eest… nikmatnya mmh.. uuh..!” Perawat itu mendesah terdengar sangat
erotis sekali. “Aaah… huuh..!” Kurasakan begitu nikmatnya serangan yang
ia gencarkan, dengan semangat aku menjulurkan lidahku dalam belahan
bibir senggamanya yang mempesona itu, kemudian setelah liang sorganya
mulai mengeluarkan cairan kenikmatan, kugigit lembut klitoris di liang
kewanitaannya, “Ssst.. hhm.. gitu dong kan nikmat, pintar juga kamu
huuu.. esst..” Desah perawat itu di tengah deraian birahi yang
mengelora. Setelah beberapa lama kemudian dia turun lalu mengambil
sesuatu dari saku seragamnya yang tergeletak di lantai, lalu dia kembali
mendekat terus ia menyobek bungkusnya dan ternyata barang itu sebuah
kondom, setelah itu dia memakaikan kondom tersebut ke batang
kejantananku yang sudah keras dan membengkak.
Kemudian sekarang dia menggambil posisi nangkring di atas
selangkanganku, lalu dia berusaha memasukkan batang kemaluanku ke liang
kewanitaannya, begitu kepala kemaluanku sudah dalam posisi yang tepat
dia menghempaskan pantatnya ke bawah sampai seluruh batang pelirku
tertelan ke dalam liang kewanitaannya, dengan lembut dia mengangkat
pantatnya, lalu menghempaskannya lagi, gerakan itu terus ia lakukan
dengan mulutnya tak henti-hentinya mendesah dan terlihat olehku kedua
buah dadanya yang montok itu ikut terpantul-pantul naik turun begitu
indahnya, aku berusaha meraih buah dada itu kemudian aku meremas-remas
sambil kupermainkan putingnya dengan jari-jariku.
Desahan yang saling bertautan terdengar semakin membahana, hingga
kurasakan tubuh perawat itu menegang, kemudian kurasakan cairan hangat
menyembur di batang kemaluanku yang berada di dalam liang senggamanya
dengan dibarengi desahan panjang. Tak lama kemudian kurasakan hormonku
mengumpul pada satu tempat lalu tanpa dapat kubendung lagi, kejantananku
menyemburkan cairan sperma. Sampailah kami pada puncak kenikmatan yang
kami dambakan.
“Hhhm… boleh juga kejantananmu”, terlihat air muka perawat itu penuh
kepuasan. Setelah dia mengenakan kembali seragamnya tanpa sempat
mengenakan pakaian dalamnya ia berlalu keluar ruangan dan meninggalkan
celana dalam pink yang masih kugenggam dan batang kemaluanku masih
terbungkus kondom dengan sperma di ujungnya, aku sendiri merasakan
sisa-sisa kenikmatan yang masih tertinggal dalam diriku.
Rp 850.000
Jual
Berbagai Macam Obat Kuat Pria, Perangsang Wanita, Obat Pembesar Penis
Ampuh, Alat Sex Pria Dan Wanita 100% Privasi Terjamin Produk Berkualitas
Obat Perangsang Wanita
Rp 150.000
Posting Komentar